Statement Kontrol – IF #2


Operator Logika




Dalam pemrograman PHP, terdapat beberapa operator logika yang bisa digunakan :











Sedangkan berikut ini tabel kebenaran dari masing-masing operator :

Tabel hasil operasi logika AND









Tabel hasil operasi logika OR









Tabel hasil operasi logika Negasi (NOT)











Contoh penggunaan operator logika

<?php

$hobi = "ngegame";
if (($hobi == "ngegame") || ($hobi == "maen ps"))
{
echo "Awas… nanti mata sakit<br />";
echo "Serta banyak olahraga ya…";
}

?>

Pada script di atas, nilai $hobi adalah "ngegame", sedangkan untuk syarat terdapat dua keadaan yaitu $hobi == "ngegame" serta $hobi == "maen ps". Diantara kedua keadaan tersebut terdapat operator OR. Keadaan pertama dalam hal ini bernilai BENAR sedangkan keadaan kedua bernilai SALAH. Sehingga apabila kita lihat tabel kebenaran, BENAR OR SALAH dihasilkan BENAR. Dengan demikian syarat bernilai BENAR dan akibatnya perintah echo "Awas… nanti mata sakit,"; akan dijalankan.



Bentuk IF yang lain

Selain bentuk IF di atas, terdapat pula bentuk IF seperti di bawah ini :


if (syarat)
{
statement 1
}
else
{
statement 2
}


Bentuk if IF di atas, statement 1 akan dijalankan apabila nilai ‘syarat’ adalah BENAR. Sedangkan bila ‘syarat’ bernilai SALAH maka yang dijalankan adalah statement 2.

Contoh script :

<?php

$bil = 10;
if ($bil == 10)
{
echo "Bilangan sama dengan 10";
}
else
{
echo "Bilangan tidak sama dengan 10";
}

?>


Script di atas akan menampilkan "Bilangan sama dengan 10". Sekarang perhatikan script berikut ini :

<?php

$bil = 12;
if ($bil == 10)
{
echo "Bilangan sama dengan 10";
}
else
{
echo "Bilangan tidak sama dengan 10";
}

?>

Script di atas akan menampilkan "Bilangan tidak sama dengan 10".



Selain bentuk kedua IF di atas, terdapat pula bentuk IF seperti di bawah ini :


if (syarat 1)
{
Statement 1;
}
else if (syarat 2)
{
Statement 2
}
else if (syarat 3)
{
Statement 3
}
.
.
else {
Statement X
}

Pada bentuk IF di atas, Statement 1 akan dijalankan apabila ‘syarat 1’ bernilai BENAR. Jika ‘syarat 1’ bernilai SALAH, maka akan dicek ‘syarat 2’. Jika ‘syarat 2’ BENAR maka akan dijalankan Statement 2, begitu seterusnya. Dan apabila ternyata tidak ada satupun syarat yang terpenuhi, barulah Statement X akan dikerjakan.


Contoh script :

<?php

$nilai = 70;
if ($nilai > 50)
{
echo "Nilai lebih besar dari 50";
}
else if ($nilai < 50)
{
echo "Nilai lebih kecil dari 50";
}
else
{
echo "Nilai sama dengan 50";
}

?>


Script di atas akan menghasilkan "Nilai lebih besar dari 50" karena syarat ‘$nilai > 50’ bernilai BENAR. Begitu terdapat syarat yang bernilai benar, maka syarat yang terletak di bawahnya tidak akan dicek.


Selanjutnya bagaimana dengan script berikut ini?

<?php

$nilai = 50;
if ($nilai > 50)
{
echo "Nilai lebih besar dari 50";
}
else if ($nilai < 50)
{
echo "Nilai lebih kecil dari 50";
}

?>


Pada script di atas, syarat ‘$nilai > 50’ bernilai SALAH. Karena syarat ini bernilai SALAH, maka selanjutnya akan dicek syarat ‘$nilai < 50’. Syarat inipun juga SALAH. Dengan demikian hasil script di atas tidak akan muncul apa-apa, karena dalam hal ini tidak terdapat alternatif terakhir ‘else’. Beda halnya pada script berikut ini:


<?php

$nilai = 50;
if ($nilai > 50)
{
echo "Nilai lebih besar dari 50";
}
else if ($nilai < 50)
{
echo "Nilai lebih kecil dari 50";
}
else
{
echo "Nilai sama dengan 50";
}

?>


Pada script di atas, hasil dari script adalah "Nilai sama dengan 50".








0 comments:

Post a Comment

 
Mango eBook © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top