Struktur Script PHP
Kode-kode PHP dituliskan di antara tanda berikut ini :
<?php
...
...
...
?>
atau
<?
...
...
...
?>
diantara kedua aturan struktur di atas, sebaiknya gunakan struktur yang pertama (diawali dengan <php dan diakhiri dengan ?>). Mengapa? Ya... karena tidak semua web server mengenali struktur yang kedua.
Menyimpan File PHP
Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script tidak akan bisa dijalankan dan hanya dianggap teks biasa saja. Apabila Anda menggunakan Xampp, script PHP diletakkan dalam direktori C:\xampp\htdocs\.
Selanjutnya coba buat script PHP pertama Anda berikut ini :
<?php
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
?>
Simpan script PHP tersebut dengan nama test.php, dan letakkan ke dalam root direktori web server (C:\xampp\htdocs\). Perhatikan apa yang tampak ketika script di atas dibuka pada browser (panggil script di atas dengan URL http://localhost/test.php). Jika berhasil maka muncul seperti gambar dibawah :
Script PHP yang dibuat harus disimpan dalam ekstensi .php. Apabila tidak, maka script tidak akan bisa dijalankan dan hanya dianggap teks biasa saja. Apabila Anda menggunakan Xampp, script PHP diletakkan dalam direktori C:\xampp\htdocs\.
Selanjutnya coba buat script PHP pertama Anda berikut ini :
<?php
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
echo "Testing <br />";
?>
Simpan script PHP tersebut dengan nama test.php, dan letakkan ke dalam root direktori web server (C:\xampp\htdocs\). Perhatikan apa yang tampak ketika script di atas dibuka pada browser (panggil script di atas dengan URL http://localhost/test.php). Jika berhasil maka muncul seperti gambar dibawah :
0 comments:
Post a Comment